Monday, March 4, 2013

pemerintah mesti membadalhajikan jamaah haji wafat

pemerintah mesti membadalhajikan jamaah haji wafat 

pemerintah mesti membadalhajikan jamaah haji wafat  jakarta — ; pengamat haji yang juga ketua ketua koordinator komisi pengawas haji dan umroh indonesia ( kphui ), ade marfuddin, mengatakan pemerintah memiliki kewajiban utuk membadalhajikan jamaah yang meninggal di tanah suci. pasalnya, harus ada orang yang melanjutkan tekad jamaah tersebut untuk berhaji. selama ini, pemerintah belum terbuka problem badal haji ini. yang selalu dibuka yakni problem safari wukuf buat mereka yang sakit. tetapi, badal haji, belum ada laporan sehubungan tentang itu, apakah sudah ditangani atau belum. namun, kata ade, kewajiban membadalhajikan jamaah meninggal harus ditangani pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji. “ ;kewajiban pemerintah untuk membadalhajikan jamaah yang sudah tiba di madinah meninggal, ” ; kata ade, rabu ( 17/10 ). ade berikan, untuk jamaah yang sedang sakit hanya ditangani safari. terlebih untuk jamaah yang sakitnya kritis dan hanya bisa berbaring, harus ditandu untuk melaksanakan wukuf. aturan di arab saudi, tidak dapat ada jamaah tertinggal waktu melaksanakan wukuf. seluruh area, terhitung area tinggal sakit harus di dalam kondisi kosong. “ ;ada sweeping menyongsong wukuf, seluruh yang sakit terus dibawa, ” ; ungkap dia. pemerintah harus selalu siap untuk membawa jamaah yang sakit turut safari wukuf. sedang yang meninggal harus dibadalkan. namun, sampai hari ini, pemerintah tidak dulu terbuka apakah sudah ditangani badal haji ini. hanya prosesi safari haji yang dilaporkan. ade berikan, pihaknya juga sedang melacak informasi sehubungan badal haji ini. menurut ade, berapapun jumlah jamaah yang meninggal harus ada yang membadalkan. biaya badal juga harus lantas tanggungjawab pemerintah. dikarenakan itu sudah lantas satu paket dengan sistem ibadah haji. tidak ada pungutan lagi untuk badal haji, semakin dia. taufik rachman/agus raharjo

No comments:

Post a Comment